MUSEUM MATARAM

Loading

MUSEUM MATARAM

Museum Mataram

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan institusi budaya yang terletak di pusat Kota Mataram, Provinsi NTB, Indonesia. Museum ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah, budaya, dan peradaban masyarakat Lombok, Sumbawa, serta NTB secara keseluruhan. Dengan koleksi yang mencapai lebih dari 7.000 benda, museum ini menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata sejarah yang penting bagi masyarakat dan wisatawan.

Sejarah Pendirian Museum

Pembangunan Museum Negeri NTB dimulai pada tahun 1976/1977 melalui proyek rehabilitasi dan perluasan museum di Indonesia. Pada tahun 1980-1981, pembangunan prasarana gedung museum dilaksanakan, dan akhirnya terwujudlah Museum Tingkat Provinsi yang diberi nama Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kelembagaan museum ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No.022/0/1/1982 pada tanggal 21 Januari 1982, dan diresmikan pada tanggal 23 Januari 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Daoed Joesoef.

Arsitektur dan Lokasi Museum

Museum Negeri NTB memiliki arsitektur khas rumah adat Sasak di bagian atapnya, mencerminkan identitas budaya lokal. Terletak di Jalan Panji Tilar Negara No. 6, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, museum ini mudah diakses oleh pengunjung. Dengan luas areal sekitar 8.613 m² dan luas bangunan 824 m², museum ini menawarkan ruang yang cukup untuk menampilkan berbagai koleksi yang dimilikinya.

Koleksi Utama Museum

Museum Negeri NTB memiliki lebih dari 7.000 koleksi yang terbagi dalam berbagai kategori, antara lain:

  • Koleksi Arkeologi: Kapak genggam dari batu, nekara perunggu, dan replika Pondi Emas yang digunakan dalam upacara oleh Kesultanan Bima.

  • Koleksi Geologi: Fosil kayu dan batuan yang menggambarkan kekayaan alam NTB.

  • Koleksi Biologi: Berbagai spesimen flora dan fauna yang ada di NTB.

  • Koleksi Etnografika: Pakaian adat dari suku Sasak, Samawa, dan Mbojo, serta alat musik tradisional.

  • Koleksi Historika: Dokumen dan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah NTB.

  • Koleksi Numismatika dan Heraldika: Koin-koin dari masa kolonial Belanda, Spanyol, dan Portugal, serta lambang-lambang kerajaan.

  • Koleksi Filologika: Naskah-naskah kuno yang ditulis pada daun lontar dan kertas, berisi tentang sejarah, hukum, dan agama.

  • Koleksi Keramologika: Peralatan rumah tangga dari tanah liat yang digunakan oleh masyarakat NTB.

  • Koleksi Teknologika: Peralatan tradisional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Koleksi Seni Rupa: Lukisan dan patung yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat NTB.

Koleksi Terkemuka dan Langka

Beberapa koleksi yang menonjol dan memiliki nilai tinggi antara lain:

  • Nekara Perunggu: Alat genderang perang yang digunakan pada masa prasejarah sebagai simbol status sosial.

  • Replika Pondi Emas: Peralatan air suci yang digunakan dalam upacara oleh Kesultanan Bima, terbuat dari tempurung kelapa berlapis emas.

  • Kipas Emas Sultan Sumbawa: Kipas yang digunakan oleh Sultan Sumbawa sebagai simbol kekuasaan.

  • Naskah dari Kerajaan Undru: Dokumen yang menceritakan tentang Nabi Muhammad dan sahabatnya yang menundukkan Raja Undru yang durhaka.

Fungsi dan Peran Museum

Museum Negeri NTB memiliki berbagai fungsi dan peran penting, antara lain:

  • Pelestarian Budaya dan Sejarah: Melestarikan dan melindungi benda-benda bersejarah dan budaya NTB untuk generasi mendatang.

  • Pusat Edukasi dan Penelitian: Menjadi tempat bagi pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mempelajari sejarah dan budaya NTB secara langsung.

  • Destinasi Wisata Sejarah: Menjadi tujuan wisata edukatif bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya NTB.

  • Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan: Menyelenggarakan berbagai kegiatan kebudayaan, seperti pameran, seminar, dan workshop, yang melibatkan masyarakat setempat dan pengunjung.